tag:blogger.com,1999:blog-7511217778146661432024-03-07T21:10:22.223-08:00Wisata nan Indah di Pulau TambelanTambelan Islandhttp://www.blogger.com/profile/00258273512807389377noreply@blogger.comBlogger1125tag:blogger.com,1999:blog-751121777814666143.post-9743253757300218572011-11-07T08:25:00.000-08:002011-11-07T08:31:21.129-08:00The Historical of Tambelan Island<div style="text-align: center;"><div style="text-align: center;"><span class="" id="result_box" lang="en"><span title="SULTAN ABDULLAH MUAIYATSYAH">SULTAN ABDULLAH MUAIYATSYAH</span></span><br />
<span class="" id="result_box" lang="en"><span title="SULTAN ABDULLAH MUAIYATSYAH"></span><span title="(1615-1623)">(1615-1623)</span></span></div><span class="" id="result_box" lang="en"><span title="(1615-1623)"></span></span><br />
<span class="" id="result_box" lang="en"><span title="(1615-1623)"></span></span></div><span class="" id="result_box" lang="en"><span title="1.">1. </span><span title="Riwayat">History<br />
</span><span title="Meriwayatkan Sultan Abdullah Muaiyatsyah bernama Sayyid Abu Bakar Raja Bungsu.">Sultan Abdullah narrated Muaiyatsyah named Sayyid Abu Bakr Youngest King. </span><span title="Raja seberang yaitu Sultan J ohor VII yang makamnya berada di Pulau Tambelan Kabupaten Kepulauan Riau termasuk salah satu pulau di Pulau Tujuh.">King opposite the Sultan Johor VII whose tomb was in the island of Riau Islands District Tambelan including one of the islands on the Island of Seven.<br />
</span><span title="Makam Sultan Johor ini terletak di kawasan pedesaan Batu Lepuk yang tidak jauh dari komplek Sekolah Dasar No.003 Tambelan.">Mausoleum of Sultan of Johor is located in a rural area Lepuk Stone is not far from the complex Tambelan Primary School No.003. </span><span title="Makam beliau terletak di sebuah bangunan tua yaitu atas prakarsa almarhum Datuk Kaya Hasnan Yahya.">His tomb is located in an old building that is on the initiative of the late Datuk Yahya Hasnan Rich.<br />
</span><span title="Makam Sultan Abdullah Muaiyatsyah ini dikelilingi oleh makam keluarga lainnya serta di sebelah menghadap ke Utara terletak pula makam seorang Raja Riau yang bernama Sultan Mansyur.">Mausoleum of Sultan Abdullah Muaiyatsyah tomb is surrounded by other families as well as on the North side facing the same lies the tomb of a king named Sultan Riau Mansyur. </span><span title="Marhum Tambelan ini semula makamnya terletak di suatu bukit bernama Bukit B entayan (Mentayan).">Marhum Tambelan his tomb was originally located on a hill called Bukit B entayan (Mentayan).<br />
</span><span title="Oleh Sultan Mansur dan saudaranya bernama Sultan Y ahya makam tersebut di pugar dan di pindahkan ke tempat yang sekarang ini dan oleh PSK telah di lindungi oleh Undang-undang monumenten Ordonansi STB 238 1931 dengan lokasi di Desa Batu Lepuk Tambelan.">By Sultan Mansur and his brother named Sultan Y Ahya tomb in pugar and move to where the current and by sex workers have been protected by the Act monumenten Ordinance STB 238 1931 with locations in the village of Batu Lepuk Tambelan.<br />
</span><span title="Situs bersejarah ini erat kaitannya dengan asal usul nama Pulau Tambelan, sehingga kepindahan beliau (Sultan Johor) mempunyai arti yang sungguh mendalam bagi setiap masyarakat yang mengunjungi ataupun berziarah ke makam Raja Bungsu dari Johor tersebut.">This historic site is closely related to the origin of the name Tambelan Island, so the move he (the Sultan of Johor) has a really deep meaning for all people who visit or pilgrimage to the tomb of King the youngest of Johor. </span><span title="Marilah kita ikuti riwayat sejarah terjadinya Pulau Tambelan menurut cerita atau versi dan seorang tokoh masyarakat yang bertempat tinggal di Desa Kampunq Hilir Kecamatan Tambelan.">Let us follow the history of the history of the island Tambelan according to a story or a version and a community leader who resides in the village of Lower Kampunq Tambelan District. </span><span title="Cerita asal muasal Tambelan ini menurut beliau ada kaitannya dengan pemakamam Sultan Abdullah Muaiyatsyah yang di ceritakan di atas.">Tambelan origins of this story according to him had something to do with pemakamam Sultan Abdullah told Muaiyatsyah that in the above.<br />
</span><span title="Hasil rekaman Bapak Ramli Ismail ini berasal dari H.">Recording the results of Mr. Ramli Ismail is derived from H. </span><span title="Ali Bin M.">Bin Ali M. </span><span title="Said (Almarhum) kira-kira pada tahun 1948 dimana beliau pada saat itu berada di Kalimantan Barat.">Said (The late) approximately in 1948 where he was at that time located in West Kalimantan. </span><span title="Penulis sendiri pernah menyaksikan basil karya beliau berupa syair-syair, sajak dan catatan berupa silsilah turunan orang-orang datuk nenek orang Tambelan.">The author himself had witnessed the work of his bacillus of poems, rhymes and genealogy records in the form of those derived progenitor Tambelan grandmother.<br />
</span><span title="Beliau adalah orang tua dari almarhum Ismail Ali mantan Jupen Kecamatan Tambelan dan kemudian pensiun dan tutup usia di Tanjungpinang.">He is the parent of the deceased Ismail Ali, former District Jupen Tambelan and then retire and close the age in Tanjungpinang.<br />
</span><span title="2.">2. </span><span title="Kedatangan Rombongan dari Johor Malaysia.">The delegation of Malaysia Johor arrival.<br />
</span><span title="Pada tahun 1623 Masehi datanglah ke pulau yang sekarang namanya Tambelan perahu layar dari Riau anggota perahu tersebut terdiri dari :">In the year 1623 AD came to the island which is now the name of Riau Tambelan sailboat boat members consist of:<br />
</span><span title="1.">1. </span><span title="Encik Tani">Encik Farmer<br />
</span><span title="2.">2. </span><span title="Encik putih">Encik white<br />
</span><span title="3.">3. </span><span title="Abdurrahman Syah">Abdurrahman Shah<br />
</span><span title="4.">4. </span><span title="Sayyid Abu Bakar">Sayyid Abu Bakr<br />
</span><span title="Perahu layar dimaksud berlabuh di suatu tempat yang kemudian disebut "Tanjung Ayam".">Sailboat is anchored at a place then called "Tanjung Ayam". </span><span title="Mengapa disebut Tanjung ayam?">Why is it called Cape of chicken? </span><span title="Karena paduka raja membawa ayam kesayangannya yaitu seekor ayam putih berkaki kuning.">Since your majesty the king to bring his favorite chicken is a chicken-legged white-yellow.<br />
</span><span title="Dari perahu inilah ayam tersebut diterbangkan melalui Tanjung dan terbang hingga hinggap di suatu busut dimana nantinya tempat persemayaman baginda raja terakhir.">From this boat chickens are flown through the Cape and flew up to perch on a knoll where the latter place last king king funeral. </span><span title="Mengapa beliau dan rombongann sampai ke Tanjung yang bersejarah ini?.">Why he and rombongann up to this historic Cape?.<br />
</span><span title="Tujuan rombongan yang sebenarnya ialah untuk menunju Kalimantan Utara atau Berunai.">The real goal is to group that leads the North Borneo or Berunai. </span><span title="Salah seorang penumpang sebagaimana disebutkan diatas, adalah Sultan Johor VII yaitu turunan dari Sultan Johor yang memerintah tahun 1564-1570 bernama Sultan Musafar Syah yang kawin dengan anak Raja Pahang.">One passenger, as mentioned above, was the Sultan of Johor VII is derived from the Sultan of Johor who ruled in 1564-1570 named Sultan Shah Musafar who married the son of King Pahang.<br />
</span><span title="Beliau ke Kalimantan Utara lantaran di masa itu ibu kota sayang pinang dibumi hanguskan oleh orang-orang Aceh.">He is to the North Borneo because in those days the capital of scorching the earth nut affection by the people of Aceh.<br />
</span><span title="Menurut sumber Detik pada 12 Desember 1637 seorang pelaut bangsa Belanda bernama Vande Veer dalam catatannya bahwa di Tambelan telah di ketemukan seorang Raja Johor bernama Sultan Abdullah Muaiyatsyah.">According to sources Seconds on December 12, 1637 a Dutch sailor named Vande Veer in his notes that in Tambelan been in ketemukan a King named Johor Sultan Abdullah Muaiyatsyah. </span><span title="Lebih lanjut Detik menjelaskan bahwa Sultan Johor bernama Raja Bujang dari kerajaan Daik dan Lingga di buru terus oleh orang-orang Aceh (pasukan Aceh) karena sangat marah lantaran sultan Johor berkerja sama dengan orang Portugis dan Belanda.">Seconds further explained that the Sultan of Johor named King of the kingdom Daik Bujang and Linga in the rush continued by the people of Aceh (Aceh troops) because it is very angry because the sultan of Johor in cooperation with the Portuguese and Dutch.<br />
</span><span title="3.">3. </span><span title="Sultan Iskandar Muda">Sultan Iskandar Muda<br />
</span><span title="Semasa itu Aceh di bawah kekuasaan Sultan Iskandar Muda (1607-1636) menyerang Johor dan merebutnya tahun 1613.">During the Aceh under the rule of Sultan Iskandar Muda (1607-1636) attacked the Johor and captured it in 1613. </span><span title="Semua pembesar termasuk sultan dan bendaharawan Tuan Sri Lanang ditawan di bawa ke Aceh, akhirnya Sultan Aludin Riayatsyah III mangkat di sana, kemudian Aceh merobah keputusan mereka dan melantik kembali Sultan Johor serta pembesar johor dikembalikan ke negeri mereka dengan perjanjian Sultan Johor tidak akan bersekutu dengan orang">All authorities, including the sultan and the treasurer Mr. Sri Lanang captive brought to Aceh, the Sultan finally Aludin Riayatsyah III died in there, then Aceh changed the decision and re-induct the Sultan of Johor and magistrates johor returned to their country with the Sultan of Johor agreement will not be allied with the </span><span title="Protugis dan Belanda serta bersedia kawin dengan anak Sultan Iskandar Muda.">Protugis and the Netherlands as well as willing to marry the son of Sultan Iskandar Muda.<br />
</span><span title="Sultan Abdullah dilantik menjadi Sultan Johor dengan gelar Abdullah Muaiyatsyah di tahun 1615.">Sultan Abdullah inaugurated as the Sultan of Johor by Abdullah Muaiyatsyah degree in 1615. </span><span title="namun Sultan ingkar janji serta bersekutu dengan protugis untuk menentang Aceh, Isterinya anak dari Sultan Aceh diceraikannya, akibat dari hal itu Sultan Aceh menjadi marah.">but the Sultan of broken promises as well as allied with protugis against Aceh, son of the Sultan of Aceh's wife divorced, as a result of it was the Sultan of Aceh became angry.<br />
</span><span title="Meningkat kemurkaan baginda disebabkan tindakan Sultan Johor pada tahun 1623-1677 mengangkat Raja Bujang anak dari Sultan Aludin Riayatsyah III (Sultan Johor VI) pada tahun 1597-1615 yang sangat tidak disenangi oleh Aceh selaku Sultan Pahang.">Action caused the wrath of the king increased the Sultan of Johor in 1623-1677 raised the son of Sultan King Bujang Aludin Riayatsyah III (Sultan of Johor VI) in the year 1597-1615 which is not liked by the Sultan of Pahang as Aceh.<br />
</span><span title="Akibat dari tindakan Sultan Johor ini pada tahun 1623 Aceh kembali menyerbu Johor, sehingga ibu kota yang bernama sayang Pinang dibumi hangguskan.">As a result of this action the Sultan of Johor in 1623 Aceh again invaded Johor, so unfortunately named capital of Pinang hangguskan earth. </span><span title="dengan keadaan yang demikian gawatnya, Sultan Abdullah Muaiyatsyah dan Raja Bujang melarikan diri ke Lingga namun pasukan Aceh terus mernburunya sampai ke pulau-pulau terjauh hingga sampailah ke laut Cina Selatan tepatnya di perairan Kecamatan Tambelan.">with the gravity of such circumstances, the Emperor and King Abdullah Muaiyatsyah Bujang Linga but escaped to continue mernburunya Aceh troops to the islands furthest to the South China Sea came to be exact in the waters of District Tambelan.<br />
</span><span title="4.">4. </span><span title="Asal Muasal Nama Tambelan">Origin of name Tambelan<br />
</span><span title="Semasa itu Pulau Tambelan belum bernama, dengan kedatangan Sultan Johor inilah Pulau Tambelan yang sekarang ini diberi narna Pulau Sabde, dinamakan demikian oleh pengikut beliau (rombongan Sultan Abdullah Muaiyatsyah, karena abdi raja dan pengikut beliau orang kalangan istana Johor yang mempergunakan bahasa istana seperti :">During that Tambelan Island has not been named, with the arrival of the Sultan of Johor island is currently rated Tambelan narna Sabde Island, so named by his followers (Sultan Abdullah's entourage Muaiyatsyah, because the man of the king and his followers among the people who use language Johor palace palace such as:<br />
</span><span title="Sabde : Bertutur">Sabde: speak<br />
</span><span title="Patik : Saya">Slave: I<br />
</span><span title="Tuan Ku : Raja">My lord: King<br />
</span><span title="Sabde terakhir pada orang yang sangat mereka cintai ini sangat berkesan yang mendalam di lubuk hati setiap rombongan.">Last Sabde on people they love this very very impressive deep down inside each group. </span><span title="Untuk mengingatkan dimana junjungan mereka di makamkan yang mereka tidak tahu tempatnya lalu dilepaskanlah ayam putih kaki kuning kesayangan raja untuk menentukan dimana sultan akan di kebumikan.">To remind where their lord was buried that they do not know where it is then dilepaskanlah white chicken king's favorite yellow feet to determine where the sovereign will in kebumikan.<br />
</span><span title="Sabde, titah perintah baginda sultan yang terakhir ini, bahwa dimana ayam kesayangan hinggap disitulah beliau dimakamkan.">Sabde, sultan's decree orders the last king of this, that where the chicken's favorite perch is where he is buried. </span><span title="Pesan ini menimbulkan kesan yang sangat mendalam, sehingga di suatu busut dari kejauhan yang nampaknya timbul tenggelam maka busut tersebut di sebut tanah Sabde akhirnya tanah sabde menjelma pulau subde, akhirnya anggota rombongan tidak dapat meneruskan perjalanan sebagaimana mestinya, sehingga mereka menggabungkan diri dengan penduduk setempat.">This message raises a very deep impression, so in an anthill from a distance that seems to arise then the mound was sinking in the ground called Sabde eventually transformed land islands sabde subde, finally a member of the group can not go on properly, so they joined the local population.<br />
</span><span title="5.">5. </span><span title="Rombongan dari Riau">The delegation from the Riau<br />
</span><span title="Sehubungan dengan berita Tuan Sayyid Abu Bakar (Sultan Johor) tidak pernah ada, maka diutuslah rombongan dari daerah Riau yang dipimpin oleh "AWANG SEMIRAH MUDA".">In connection with the news Mr. Sayyid Abu Bakr (the Sultan of Johor) never existed, then diutuslah entourage of Riau area, led by "Awang SEMIRAH YOUNG". </span><span title="Awang Semirah Muda adalah saudaranya dari Panglima Lidah Belang yang menurut riwayatnya beliau meninggal diperairan dekat pulau Sabde dalam suatu pertempuran dengan lanon-lanon (bajak taut) Moro Filipina.">Semirah Awang is Younger brother of Commander Striped tongue which, according to history he died Sabde waters near the island in a battle with lanon-lanon (pirate link) Philippine Moro. </span><span title="Beliau digelari Lidah Belang karena lidah beliau berbelang-belang.">He dubbed his tongue because the tongue Striped striped. </span><span title="Pahlawan ini berasal dari kerajaan Lingga.">These heroes are from the royal linga.<br />
</span><span title="Makam betiau terletak disuatu bukit di Desa Hilir yang disebut masyarakat setempat dengan nama "Air Raya" kira-kira 200 meter dari jalan Raya Desa Hilir Tambelan.">The tomb is located disuatu betiau hill in the village of Lower-called local people with the name "Water Kingdom" about 200 meters from the village of Lower Tambelan roadway.<br />
</span><span title="Perahu layar yang membawa rombongan dari Riau ini bernama "GELIUNGPANJANG", Yang berpenumpang antaranya : Sultan Siak, Sultan Mansur dan Sultan Yahya, demi keselamatan kedua sultan dan rombongan inilah panglima Lidah Belang mati-matian mempertahankan sultannya.">Sailboat that brought this group of Riau named "GELIUNGPANJANG", The berpenumpang include: Sultan of Siak, Sultan Sultan Mansur and Yahya, for the sake of both the sultan and his entourage is commander Striped Tongue of defending sultannya. </span><span title="Beliau berhasil menyelamatkan rombongan dengan memusnahkan bajak-bajak laut Moro.">He managed to save the group to wipe out Moro pirates. </span><span title="Makam beliau dapat disaksikan dengan bernisankan sebuah batu granit dan oleh Kabit PSK Kanwil Depdikbud Propinsi Riau yang pada masa itu di jabat oleh">His tomb can be seen with bernisankan a granite stone and the pickpocket PSK Riau Province Department of Education Regional Office which at that time in the handshake by<br />
</span><span title="Bapak M.">Mr. M. </span><span title="Ali Effendi Hasbullah Hasbi memasang papan dengan "MONOMENTEN ORDONANSI" STB 238 tab un 1931 di Desa Hilir Tambelan.">Ali Effendi Hasbullah Hasbi put up signs with "MONOMENTEN Ordinance" tab un STB 238 1931 in the village of Lower Tambelan. </span><span title="Makam pahlawan yang berjasa ini sangat disayangkan tidak terawat sebagairnana mestinya.">Tomb of heroes who contributed to this very unfortunate not maintained properly sebagairnana.<br />
</span><span title="Semoga dengan adanya informasi ini dapatlah kiranya mendapat perhatian, baik dari masyarakat setempat maupun dari dana yang telah tersedia oleh yang ada kaitanya dengan pemugaran benda-benda/peninggalan bersejarah.">Hopefully with this information it can be would get attention, both from the local community as well as from funds already provided by existing benda-benda/peninggalan kaitanya with historic restoration.<br />
</span><span title="Sebelum rombongan Sultan Mansur dan Sultan Yahya mendarat, dan kejauhan terlihatlah pulau sabde seperti lampu di tengah lautan yang berkelipkelipan.">Before the troupe Sultan Sultan Mansur and Yahya landed, and the distant islands terlihatlah sabde like lights in a sea of berkelipkelipan. </span><span title="Rombongan yang belum tahu dengan nama pulau sabde menyebut pulau yang berkelip-kelip tersebut dengan nama pulau "KANDEL BAHAR" yang maksudnya">The group who do not know the name of the island called the island sabde flicker with the name of the island "Kandel Bahar" which means<br />
</span><span title="Kandil artinya Pelita (lampu)">Pelita means Kandil (lamp)<br />
</span><span title="Bahar artinya lautan (samudra)">Bahar means ocean (ocean)<br />
</span><span title="Kandil Bahar bermakna mengandung pengertian "Kelipan latnpu di tengah lautan ".">Kandil Bahar contain meaningful sense "Kelipan latnpu in the middle of the ocean". </span><span title="Setibanya mereka barulah mendapat penjelasan dari masyarakat setempat bahwa pulau Kandil Bahar bernama pulau Sabde.">On arrival they then receive an explanation from the local community that the island called the island Sabde Kandil Bahar.<br />
</span><span title="Informasi yang di sampaikan oleh penduduk setempat menunjukan bahwa Sultan Johor (Marhum Tambelan) terletak di sebuah busut/bukit yang di namakan bukit Bentayan (Mentayan).">The information conveyed by local residents indicate that the Sultan of Johore (Marhum Tambelan) is located on a hill / hill on a hill called Bentayan (Mentayan).<br />
</span><span title="Dengan bekerja keras rombongan serta di bantu penduduk setempat, makam Sultan Johor yang semulanya berada di Bukit Bentayan yang tidak jauh letaknya dengan Batu Yuk yang lokasinya sekarang di Desa Melayu Ujung di pindahkan ke komplek makam yang sekarang ini di desa Batu Lepuk Tambelan.">By working harder and entourage in helping local residents, the tomb of the Sultan of Johor who was originally located on the Mount Bentayan are not far away with Yuk Stone is now located at the tip of the Malay Village on the move to the tomb complex is present in the village of Batu Lepuk Tambelan.<br />
</span><span title="Makam ini dikelilingi oleh empat keping batu karang dengan ukuran panjang 345 cm dan lebar 120 cm di atas batu ini terdiri atau terbujur batu besar berbentuk segi empat panjang.">The tomb is surrounded by four pieces of rock with a length of 345 cm and 120 cm wide on a rock is made up or lay a large rectangular stone length. </span><span title="Keliling pinggirnya dipahat/dikenai dengan ukuran panjang 250 cm dan lebar 45 cm serta tebalnya 45 cm.">Around the edges chiseled / charged with a length of 250 cm and width 45 cm and 45 cm thick.<br />
</span><span title="Di atas batu itu terdiri dua batu nisan terdiri dari batu karang yang diukir indah, dengan dasar bawah 27 x 27 cm.">On top of the rock consists of two gravestones composed of carved rocks, with the bottom base 27 x 27 cm. </span><span title="Nisannya setinggi 100 cm di arah ke Timur dan Selatan tertulislah dengan seni huruf arab gaya Riq'at yang cantik dan rapi dengan ukiran timbul dari pahatan batu karang dengan tulisan kalimat :">Tombstone as high as 100 cm in the direction to the East and South tertulislah with the art style of the Arabic alphabet Riq'at beautiful and neat with a bas-relief of the rock sculpture with the words the phrase:<br />
</span><span title=""HIJRATUN NABI SALLALAHU ALAIHI WASALAMPADA SERIBU LIMA PULUH KEPADA HARI BULAN JUMADIL A WAL KEPADA HARI ISNIN KEPADA SA YYID (Seterusnya tidak dapat dibaca karena mengalami kerusakan).">"PROPHET HIJRATUN SALLALAHU alaihi WASALAMPADA FIFTY THOUSAND Jumadil A MONTH TO DAY TO DAY ISNIN TO WAL SA YYID (From now on can not be read due to damage).<br />
</span><span title="Hasil karya yang dituliskan pada makam tersebut ialah tulisan atau ditulis oleh Sultan Mansur yang dibantu penduduk setempat.">The work is written on the tomb is written or written by Sultan Mansur who assisted the local population. </span><span title="Setelah selesai Sultan Mansur membina makam almarhum Tambelan dengan tidak diduga-duga Sultan Mansur jatuh sakit dan tidak lama kemudian dengan kehendak Allah SWT, beliau lalu meninggal dunia di pulau sabde (Pulau Kandil Bahar) pada hari jum'at tahun 1143 H atau tahun 1723 M">When you have finished building the tomb of the deceased Sultan Mansur Tambelan with unexpected Sultan Mansur fell ill and soon afterwards by the will of Allah, then he died on the island sabde (Bahar Kandil Island) on Friday in 1143 or in 1723 AD H </span><span title=".">. </span><span title="Beliau dimakamkan tidak berjauhan letaknya dengan makam Raja Bungsu (Sultan Abdullah Muaiyatsyah).">He was buried not far away lies the tomb of King Youngest (Sultan Abdullah Muaiyatsyah).<br />
</span><span title="Perlu diperhatikan, bahwa makam Sultan Mansur hanya ditandai oleh dua buah tonggak kayu resak yang bagian atasnya telah dimakan rayap.">It should be noted, that the tomb of Sultan Mansur only marked by two wooden pillars resak upper part has been eaten by termites. </span><span title="Sangat memprihatinkan apabila Raja Riau yang telah mengabdikan dirinya terhadap Sultan Johor tidak mendapat perhatian dari semua pihak, terutam penduduk (masyrakat) Kepulauan Riau untuk menitik beratkan dalam melestarikan peninggalan yang sangat dihormati sebagai peninggalan bersejarah untuk kenang-kenangan dimasa yang akan datang.">Very worrying when Raja Riau who has devoted himself to the Sultan of Johor did not get the attention of all parties, terutam population (society) to emphasize the Riau Islands in preserving the legacy of highly respected as a historic relic for keepsakes in the future.<br />
</span><span title="Dengan rasa sedih Sultan Yahya sebagai saudaranya kembali beserta rombongan ke Riau, dan pada">With sadness Sultan Yahya as his brother and his entourage back to Riau, and on<br />
</span><span title="Sepeninggalan Sultan Yahya keadaan Pulau Sabde semakain tidak aman sering terjadi perampokan yang dilakukan oleh para lanon-lanon.">The island state of Sultan Yahya Sepeninggalan Sabde semakain unsafe frequent robberies committed by the lanon-lanon.<br />
</span><span title="6.">6. </span><span title="Kubu Pertahanan">Blockhouse<br />
</span><span title="Untuk menjaga keamanan agar segala sesuatu terutama makam sultan senantiasa terjamin, atas pennufakatan penduduk setempat di buatlah benteng-benteng pertahanan yang mengelilingi makam Sultan sampai ke Padang Keluntak (Bukit Tempurung) yaitu suatu tempat pertahanan yang disebut Kubu Aur Berduri.">To maintain the security that everything is always guaranteed, especially the tomb of the sultan, on pennufakatan locals make fortifications that surround the tomb of the Emperor down to Padang Keluntak (Bukit shell) which is a place called the Kubu Aur defense Thorns. </span><span title="Kubu yang mengarah ke Utara dinamakan Kubu pertahanan Teluk Abik.">Camps that leads to a faction called the North Bay Abik defense. </span><span title="Pada jalur Selatan disebut kubu Sri Penolak (kubu Air terbarung).">At South line called stronghold Sri Repelling (Water stronghold terbarung). </span><span title="Di sinilah terletak sebuah meriarn tua yang berhasil dirampas dari orang protugis.">Here lies an old meriarn successfully taken from the protugis.</span></span>Tambelan Islandhttp://www.blogger.com/profile/00258273512807389377noreply@blogger.com0